Menghadapi UKDI & UKMPPD: Apakah Perlu Ikut Les?

UKDI dan UKMPPD merupakan ujian negara yang menentukan apakah seorang koas dapat lulus menjadi seorang dokter setelah menempuh pendidikan selama 5.5 tahun. Tentu banyak cara untuk menghadapi UKDI & UKMPPD, namun pertanyaannya adalah apakah perlu ikut les?

Disini, gua (Gilbert) akan memberikan pandangan dari sisi orang yang tidak mengikuti les apapun untuk UKDI & UKMPPD dan gua akan memberitahu kalian kenapa.

Kalian pasti pernah mendengar les-les yang menawarkan persiapan untuk menghadapi UKDI & UKMPPD seperti padi, optima, atau future doctor Indonesia. Berbagai paket-paket les dengan harga yang didiskon membuat orang banyak yang ikut les ini.

Namun, bila ditinjau lagi, harga daripada mengikuti les ini tidaklah murah.

Satu full session (biasa 10-15 kali pertemuan) dapat menghabiskan kurang lebih 2.5 juta hingga 3.5 juta. Note, ini belum termasuk biaya ongkos perjalanan, biaya gojek untuk beli makan minuman, hingga biaya kalau misalnya setelah les pergi makan malam atau ke coffee shop untuk melanjutkan belajar.

Biaya ini juga tidak termasuk paket untuk belajar OSCE di mana ada yang mem-bundlekan UKDI dan OSCE sehingga biayanya lebih murah dibanding mengambil paket itu sendiri-sendiri.

Biaya merupakan salah satu alasan utama saya untuk tidak mengikuti les.

Namun, value mungkin alasan yang lebih tepat dalam keputusan ini. See, harga 2.5-3.5 juta akan dijustify apabila harga tersebut sesuai dengan apa yang saya bayarkan. Pengalaman yang saya dengar dari teman-teman yang telah mengikuti les ini adalah sebenarnya tidak terlalu banyak hal yang didapatkan dari les ini.

Ya, karena itu semua sangat bervariasi dari tutor yang didapatkan pada les tersebut.

Kebanyakan, tutor-tutor les tersebut adalah dokter umum fresh graduate yang memiliki sedikit pengalaman dalam mengajar UKDI. Maka muncul emblem “Best graduate FK ___ 2020” atau “Participant IMO Cardio ___” dan seterusnya.

Hampir tidak ada yang menulis “Pengalaman 10 tahun mengajar UKDI” atau semacamnya sehingga kurang lebih saya belajar dari orang yang baru saja lulus UKDI. Maka lebih baik saya belajar sendiri karena membayar 3 juta untuk belajar dari yang baru saja lulus UKDI tidak begitu worth it.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=4jhV9blppwo[/embedyt]

Sekali lagi, ini pendapat saya pribadi.

Intermezzo: bagi kalian yang ingin belajar UKDI & UKMPPD mandiri, silahkan klik di bawah ini ya!

Baca Juga: Pembahasan 5 Soal UKDI & UKMPPD – Sesi 1

Menurut saya, jauh lebih baik untuk meminjam soal-soal yang ada dan belajar sendiri dengan pace yang disesuaikan sendiri. Dengan belajar sendiri, saya dapat menyesuaikan kecepatan belajar saya dan apa yang saya pilih untuk pelajari lebih lanjut dan tidak saya dalami.

Lalu, mengapa tetap ada yang memilih untuk mengikuti les?

Well, jawabannya ada di herd mentality.

Yep, tidak hanya imunitas yang ada herd-nya.

Jadi, ini biasanya mengikuti hukum mayoritas. Apabila mayoritas mengambil sesuatu, maka yang minoritas akan mengikuti supaya tidak tertinggal.

Untuk mengquote salah seorang teman saya, dia mengatakan “supaya ada feeling aman kalau ikut les”.

Yep, perfectly describing herd mentality.

Tidak ada yang salah dari herd mentality, namun hal ini lah yang membuat tradisi mengambil les tetap ada. Bila ditinjau lebih lanjut, sebenarnya cukup mengumpulkan teman-teman di coffee shop dan belajar berdiksusi membahas soal bersama mungkin akan jauh lebih efektif dibandingkan tiga jam membahas 100 jawaban soal yang terkadang tidak dapat dijelaskan dengan baik.

Namun, memang terkadang herd mentality ini memberikan placebo effect di mana dia akan merasa “setidaknya sudah les” dan memang mengikuti les dengan baik sama saja belajar. Tentu saja ini lebih baik daripada tidak les dan tidak belajar sama sekali.

Lalu, mending les atau tidak?

Tergantung kepada kalian. Apabila kalian yakin bisa mandiri, dapat disiplin belajar tiap hari dan ingin menghabiskan atau menabung 2.5-3 juta di tempat yang lain, silahkan belajar sendiri.

Namun, apabila mental kalian tidak terlalu kuat untuk tidak mengikuti mayoritas sehingga sampai parno, tidak disiplin dan tidak pede apabila tidak les, silahkan saja untuk mengikuti les.

Yang terpenting adalah menimbang opsi kalian, memikirkan apa yang terbaik dan laksanakanlah itu.

Sekian blog post dari menghadapi UKDI & UKMPPD dan apakah les itu diperlukan atau tidak, apabila kalian punya topik lain yang ingin dibahas, silahkan komen dibawah ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish