Alasan Masuk Fakultas Kedokteran UPH

Why UPH? Kenapa sih? Apa alasan gue untuk masuk Fakultas Kedokteran UPH?

Ah yes, the (literally) multi-million (rupiah) question.

Kenapa si gw dulu memutuskan buat masuk ke fakultas kedokteran di UPH?

Disini gw bisa mengeluarkan segala jenis cerita seperti:

“Karena UPH itu memiliki fasilitas yang lengkap”

“Karena kurikulum yang dijanjikan dengan bahasa Inggris sepertinya menjanjikan, terutama karena ilmu di dunia kedokteran pasti kebayakan menggunakan bahasa inggris.”

“Karena gw denger di UPH pengajarnya itu mengambil dari lulusan2 terbaik UI dan mereka sangat mengayomi mahasiswa”

“Karena environment di UPH mendukun untuk belajar. Tanpa adanya senioritas – senioritas yang mungkin bisa menghambat proses belajar”

“Karena UPH punya koneksi langsung ke Siloam”

Dan hal – hal lainnya yang bisa menjadi suatu justifikasi gw masuk ke UPH sebagai suatu universitas yang unggul dan memang dari awal gw incer.

Tapi ya let’s be honest.

Gua dulu masuk ke UPH karena memang gw belum cukup beruntung maupun rajin untuk bisa diterima di universitas negeri seperti UI.

Kenapa gw bilang gw belum cukup rajin? karena ya memang gw selama di SMA itu bukan murid yang pintar ataupun berprestasi.

Baca Juga: 84 Fakultas Kedokteran Indonesia

Boro – boro berprestasi, saking ga pernah belajarnya bahkan pernah terancam ga naik kelas.

Yah walaupun saat di kuliah gw membuktikan bahwa memang saat SMA itu gw bukan bodoh tapi hanya malas, tetapi tetap saja faktanya saat itu gw memang “bodoh” dan tidak berprestasi sehingga ya gw ga diterima masuk ke universitas favorit.

Lalu apakah gw bilang bahwa masuk ke UPH itu mudah?

Mungkin jika dibandingkan dengan masuk ke universitas negeri pilihan, karena 1 dan lain hal YA memang masuk ke UPH dan semua universitas swasta lainnya pasti lebih mudah.

Tapi ini bukan berarti masuknya tidak ada tes dan seleksi yang cukup ketat.

Tetapi memang yang namanya keberuntungan itu selalu ada.

Gua yang selama di SMA tidak pernah belajar ini untungnya sepertinya punya bakat lebih sedikit hanya di pelajaran biologi dan bahasa inggris.

Mungkin kalau seperti game diberikan status, status gw seperti ini:

Matematika     : 30

Fisika               : 50

Kimia               : 50

Bahasa Inggris : 90

Biologi             : 90

Dengan status gitu, pastinya di tes – tes SBMPTN dan tes ujian masuk universitas manapun gw susah masuk.

Tapi entah kenapa, hanya di UPH ini yang penilaiannya berbeda.

Mereka mengambil 50% pointnya dari nilai bahasa inggris

30% dari biologi

Dan sisanya untuk matematika, kimia, dan fisika.

Jadi disaat orang – orang kesulitan dengan ujian di UPH, gw malah menganggap ujiannya sangat menyenangkan.

Nilai gw bahkan cukup untuk mendapat tawaran beasiswa di UPH (nantinya gw tahu ini jebakan betmen).

INTINYA.

Kalau ditanya apakah UPH merupakan pilihan pertama gw dulu?

Antara ya dan tidak.

Ya benar gw tergoda dengan fasilitas kampus UPH yang memang TERLIHAT bagus sekali.

Tidak karena memang let’s be honest sebagai anak SMA yang ga tau apa2 tentang dunia perkuliahan, apalagi kedokteran… pasti impian pertama adalah mendapat FK di universitas negeri yang ternama.

Tapi apakah gw menyesali gw masuk UPH?

Ga juga sih.

Karena setelah gw masuk UPH ya gw jg secara objektif melihat bahwa kampus gw ini ternyata ga separah yang orang2 bilang kok.

Ternyata ga cuman kampus yang bisanya memproduksi lulusan2 yang manja dan hanya mengandalkan uang orang tuanya.

Ternyata memang disini banyak banget mahasiswa2 yang rajin dan pintar.

Yang bahkan setelah gw menjalani lbih dari 7 tahun bersama UPH, gw bisa bilang dengan pede bahwa selain fasilitas, tetapi metode belajar dan kepintaran mahasiswa serta lulusannya ga kalah dengan universitas negeri andalan manapun.

So apakah gw menyarankan kalian masuk UPH?

Secara bias dan subjektif gw: kalau kalian memang diberikan kesempatan, ya boleh kok masuk ke UPH.

Sekarang UPH akreditasi sudah A juga. jadi kalau untuk berlomba dengan univ lain (terutama yang sama – sama swasta) fakultas kedokteran UPH bisa sangat bersaing.

Kalau kalian juga ga suka dengan budaya senioritas, gw juga bisa menjamin disini ga ada budaya itu.

Koas ga mau di lempar2 ke daerah? di UPH juga bisa memberi itu.

*dan sedikit rahasia ya

Pas tahun gw (DI BOLD YA PAS TAHUN GW)

Bahkan biaya kuliah di UPH sama atau lebih rendah dibandingkan dengan biaya kuliah kedokteran di universitas swasta lainnya.

Dan pesan terakhir gw:

Apapun itu fakultasnya…smart people will be smart but lazy and dumb people willl stay that way

On that note, kayaknya post ini udah cukup panjang….

Jadi, sekian dulu post tentang alasan gue untuk masuk Fakultas kedokteran UPH. Sampai jumpa lagi di post berikutnya ya gengs dan jangan lupa untuk memfollow instagram kita ya di @koas2doctor!

Ciao

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish