Contoh Checklist OSCE Gizi Buruk

Pada post kali ini, Koas2Doctor akan mencoba untuk memberikan contoh soal dan checklist mengenai OSCE gizi buruk. Perlu ada disclaimer bahwa contoh checklist ini tidak menjamin bahwa HANYA pemeriksaan yang tertera di bawah ini yang perlu dilakukan selama OSCE sehingga para mahasiswa/i perlu melakukan cross-checking kembali.

Baca Juga: Rubrik Penilaian OSCE Dokter Nasional

Kompetensi: SKDI 4A

Kompetensi Diujikan:

  1. Anamnesis
  2. Pemeriksaan fisik
  3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
  4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
  5. Tatalaksana nonfarmakoterapi
  6. Tatalaksana farmakoterapi
  7. Komunikasi dan edukasi pasien
  8. Perilaku profesional

Block: Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi

Contoh soal:

Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan badan kurus.

Yang perlu dilakukan dalam ujian:

  1. Lakukan allo-anamnesis terhadap pasien ini
  2. Lakukan pemeriksaan fisik dan antropometri anak
  3. Buatlah diagnosis dan diagnosis banding terhadap pasien ini dan sampaikan pada penguji
  4. Lakukan pemasangan infus dan jelaskan kepada penguji tentang tindakan awal penatalaksanaan non-farmakologi terhadap pasien ini
  5. Lakukan edukasi pencegahan terhadap pasien ini

Anamnesis (Informasi hanya akan diberikan apabila peserta bertanya pertanyaan berikut!):

Nama Ibu: Ibu X

Usia: 19 tahun

Jenis kelamin: Perempuan

Pekerjaan: IRT

Status pernikahan: Menikah

Pendidikan terakhir: Tidak tamat SD

Nama anak: Anak S

Usia: 2 tahun

Jenis kelamin: Laki-laki

Riwayat penyakit sekarang

  • Keluhan utama : Badan lemah
  • Sejak kapan : Dua bulan lalu semakin berat sejak satu minggu terakhir.
  • Perjalanan penyakit : Konstipasi, sulit makan, badan kurus.
  • Keluhan lain terkait keluhan utama : Kehilangan berat badan sampai berakibat kurus
  • Hal-hal yang memperburuk keluhan : Kulit mengendur dan longgar
  • Riwayat Makanan : Makan dua kali sehari dengan menu nasi dan kecap karena kesulitan ekonomi.

Riwayat penyakit dahulu : – (tidak berkesan)

Riwayat penyakit keluarga : – (tidak berkesan)

Riwayat persalinan dan antenatal: – (tidak berkesan)

Riwayat kebiasaan sosial:

  • Ayah tidak mempunyai pekerjaan tetap dengan ekonomi keluarga miskin
  • Pasien adalah anak bungsu dari empat bersaudara
  • Diet : Makan dua kali sehari dengan menu nasi dan kecap.
  • Riwayat lingkungan dan kebiasaan sehari-hari : Tinggal di daerah yang kurang bersih

Hasil pemeriksaan fisik:

Status generalis:

Tampak sakit berat, apatis

Pemeriksaan antropometri (Lakukan dengan cara menaruh bayi atau anak di timbangan atau meteran yang telah disediakan)

Tinggi badan   : 72.5 cm

Berat badan     : 8 kg

LILA                 : 9.5 cm

Tanda vital:

Tekanan Darah: 90/70 mmHg; Frekuensi nafas: 16x/menit

Frekuensi nadi: 50x/menit; Suhu: 36.1oC

Kepala:

Kepala:

Rambut kering dan mudah rontok

Wajah seperti orang tua dan terlihat sangat kurus

Mata: konjungtiva anemis

Leher:

Kelenjar getah bening tidak membesar

Thorak:

Jantung: bradikardi 50 x per menit; Paru: frekuensi nafas 15x per menit, berkurang

Perut:

Turgor berkurang

Ekstremitas:

Lethargi

Otot-otot atrofi

Lemak dibawah kulit menghilang dan turgor kulit mengurang

Note: Pada OSCE dengan pasien anak, biasanya akan ada gambar yang dimunculkan setelah ada pemeriksaan tertentu yang berhasil dilakukan (Terutama untuk melihat apakah ada wajah orang susah atau iga gambang).

Rubrik penilaian biasanya terdiri dari rentang 0-3, nol menandakan tidak dilakukan sama sekali, nilai 1 berarti sebagian besar tidak dilakukan, nilai 2 artinya sebagian kecil ada yang miss, nilai 3 artinya sempurna.

Dalam post kali ini dan selanjutnya, hanya rubrik dengan nilai tiga yang akan ditampilkan (makes sense right)

AnamnesisMembantu orang tua pasien untuk menceritakan keluhan utama dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang relevan, akurat dan adekuat. Peserta dapat mempertanyakan semua pertanyaan berikut:
1.       Riwayat penyakit sekarang termasuk:
2.       Sudah berapa lama dan kapan keluhan dirasakan semakin berat.
3.       Bagaimana gambaran pasien
4. Riwayat kebiasaan sosial
Pemeriksaan fisik (Catatan: Semua pemeriksaan fisik harus menggunakan teknik pemeriksaan yang benar, sistematik, dan runut – ARTINYA kalau bisa jangan ada yang ke skip, baru balik lagi. Contoh: Lupa cuci tangan di awal, terus ngomong dirapel di akhir)Melakukan pemeriksaan antropometri meliputi mengukur TB, menimbang BB, melihat pada tabel BB menurut TB, dan mengukur LILA, melihat tabel BB menurut TB anak. Selanjutnya, cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan fisik.
Menentukan Dx dan DDxMarasmus (Secara singkat jelaskan mengapa marasmus)
DDx: Kwashiorkor dan kanker (Biasakan kasih 2 DDx, unless otherwise stated di soal)
Tatalaksana Non-farmakoterapiPemasangan oksigen 1-2L/menit
Pemasangan infus pada anak:
·         Cuci tangan
·         Mempersiapkan infus set dengan menghubungkan cairan Ringer Lactat Dextrose 5% dan infus set dan memasukkan ke bagian karet atau akses selang (tetes makro) ke botol infus
·         Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi selang dan udara selang keluar
·         Menggunakan sarung tangan steril
·         Melakukan pembendungan dengan torniquet 10-12 cm di atas tempat penusukan
·         Disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
·         Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dan posisi jarum abbocath mengarah ke atas
·         Memperhatikan keluarnya darah melalui jarum abbocath dan menarik keluar bagian dalam jarum sambil meneruskan tusukan ke dalam vena
·         Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, menahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar.
·         Kemudian menghubungkan bagian infus dengan slang infus
·         Membuka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yaitu 15 mL/kg BB dalam waktu satu jam atau 5 tetes/menit/kg BB (infus tetes makro 20cc/menit). Informasi ini dijelaskan kepada penguji
·         Melakukan fiksasi dengan kasa steril dan memasang spalk
·         Menuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Komunikasi/Edukasi PasienPeserta ujian dapat:
1.       mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)
2.       mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita
3.       mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik.
4.       mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien
 
SEMUA poin harus dapat dipenuhi

Peserta ujian dapat menjelaskan edukasi pada orang tua pasien yaitu:
 
1.     Pemilihan makanan beraneka ragam harus diberikan kepada pasien ini, sesuai dengan tumpeng gizi seimbang yaitu harus memenuhi:
-Kebutuhan karbohidrat yang berasal dari nasi atau beras, jagung, roti, sagu, bihun, atau kentang sebanyak 3-8 porsi per hari.
-Kebutuhan sumber protein yang berasal dari protein hewani seperti: susu, keju, yoghurt, daging, ayam, ikan, telur, dan protein nabati: tempe, tahu, dankacang-kacangan sebanyak 2-3 porsi per hari
– Kebutuhan sayur seperti: sayur bayam, sawi, tomak dan sayuran hijau tua sebanyak 3-5 porsi per hari
– Kebutuhan buah-buahan seperti pisang, pepaya, jeruk, semangka, dan buah lainnya sebanyak 2-3 porsi per hari
– Kebutuhan minyak, gula, dan garam seperlunya
2. Melakukan pemantauan berat badan
3. Menjaga kebersihan.
Perilaku ProfesionalMeminta izin secara lisan dan melakukan di bawah ini secara lengkap:
1.  Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri
2.  Memperhatikan kenyamanan pasien
3.  Melakukan tindakan sesuai prioritas
4.   Mnunjukan rasa hormat kepada pasien
mengetahui keterbatasan dengan merujuk  atau melakukan konsultasi bila diperlukan
Tabel 1. Contoh penilaian checklist OSCE Anak Gizi Buruk

Tips:

  1. Jangan lupa untuk melakukan interpretasi pada chart WHO untuk melihat status antropometri
  2. Jangan lupa untuk menanyakan status tumbuh kembang secara singkat karena tatalaksana gizi buruk ada komponen stimulasi anak

Sekian untuk contoh checklist OSCE Anak dengan tema gizi buruk. Jangan lupa untuk follow instagram kami di @koas2doctor dan bila ini bermanfaat jangan lupa untuk dishare dengan teman kalian ya!

1 comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish