DISCLAIMER:
Seluruh materi merupakan milik penyelenggara webinar. Koas2Doctor hanya membantu untuk menyediakan catatan tertulis berdasarkan webinar yang telah diupload ke youtube atau platform sosial lainnya secara terbuka. Anda sangat disarankan untuk menonton webinar secara full dan tidak memercayai apa yang kami catat 100%.
Baca Juga: Catatan Koas2Doctor: Webinar PERDOSSI Epilepsi Update 1
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=RTQ3dz583z0[/embedyt]Tanggal Pelaksanaan: 5 Juli 2020.
Sesi 1 – Penanganan Cedera Olahraga di Era New Normal oleh dr. Andi Nusawarta M.Kes, Sp. OT (K) Sports
Pendahuluan:
- New Normal: Perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan covid – 19
Olahraga:
- Olahraga à dibagi menjadi aerobik dan anaerobik
- Aerobik: Melatih jantung dan membakar lemak.
- 50 – 70% maksimum heart rate. {(220 – Usia) x 50 – 70%}
- Anaerobik: Melatih otot
- Aerobik: Melatih jantung dan membakar lemak.
Pemakaian masker saat olahraga:
- Tidak bermasalah, terutama pada olahraga intensitas ringan sampai sedang (aerobik)
- Paling mudah mengecek intensitas : saat olahraga masih bisa berbicara
- Tidak disarankan pakai masker medis : kain lebih mudah untuk bernafas
- Olahraga intensitas berat : Meningkatkan resiko infeksi
- Untuk olahraga berat : lakukan di ruangan dan selalu taati protokol
Cedera Olahraga:
- Terjadi karena 2 mekanisme utama
- Overuse Injury: Terlalu banyak, intensitas terlalu tinggi
- Traumatic Injury: karena adanya benturan akibat kesalahan saat melakukan gerakan
- Jenis paling sering:
- Strain: Cedera pada tendon
- Sprain: Cedera pada ligamen
Sprain dan strain ada 3 derajat- Derajat 1: Hanya terjadi regangan belum robek
- Derajat 2: Terjadi Robekan tapi belum penuh
- Derajat 3: Robekan penuh dari ligamen/tendon
- Kram: Kontraksi otot yang berkepanjangan dan tidak terkontrol. Dapat menjadi suatu prediktor kelelahan.
- Kontusio: Cedera karena benturan
Penanganan Cedera Olahraga
- 2 Prinsip Utama:
- Do no harm:
- Heat: Jangan kompres hangat
- Alcohol: Jangan diberi alkohol pada luka
- Running: Jangan dipaksa digunakan lagi
- Masage: Jangan dipijat
- Do no harm:
- PRICER
- Protection: Pindahkan ke lokasi aman
- Rest: Istirahatkan, jangan digunakan lagi. Lakukan imobilisasi
- Ice: Kompres dengan es yang dibalut kain. Lakukan selama 15 menit, bisa 5 kali sehari
- Compresion: di Kompresi dengan elastic bandage. Termasuk jenis imobilisasi
- Elevation: Di tinggikan posisinya
- Referral: Rujuk bila ada indikasi
- Penanganan non-operatif oleh GP
- Eccentric exercise
- NSAID
- Kortikosteroid injeksi
- Hyaluronat injeksi
- PRP injeksi
Kapan harus merujuk?
- Saat memerlukan bantuan rehabilitasi medis
Terutama lakukan rujukan ke rehabilitasi olahraga apabila memang membutuhkan rehabilitasi medis.
- Memerlukan fasilitas yang lengkap
Apabila memerlukan pemeriksaan penunjang seperti MRI yang tidak ada di fasilitas saat ini.
- Memerlukan dokter yang lebih ahli
Dari pemeriksaan dapat diketahui apakah cedera tersebut memerlukan tatalaksana dokter spesialis. Seperti apabila ada rupture derajat 3 atau pada saat perlu tindakan lain seperti saat butuh atroskopi maupun operatif lainnya.
Tes – Tes umum yang dapat dilakukan untuk melihat kebutuhan merujuk?
- Anterior posterior drawer test: Melihat ligamental tear di lutut
- Empty can test: Empty can test melihat supraspinatus tear
Penanganan setelah dirujuk (Operatif)
- Artroskopi diagnostik: Dapat visualisasi secara langsung tulang rawan dan ligamen yang rusak
- Artroskopi rekonstruksi: Dapat dilakukan rekronstruksi pada struktur sendi. Seperti pada rekonstruksi ACL
- Teknik rekonstruksi berupa membuat suatu ligamen baru dengan donor dari bagian tubuh lain. terdapat 2 jenis pendekatan terhadap ligamen lama:
- Mempertahankan jaringan lama
- Membersihkan terlebih dahulu sisa – sisa jaringan lama.
- Teknik rekonstruksi berupa membuat suatu ligamen baru dengan donor dari bagian tubuh lain. terdapat 2 jenis pendekatan terhadap ligamen lama:
- Artroskopi meniscektomy: Dilakukan pada cedera meniskus, berupa membetulkan atau membersihkan meniskus yang rusak.
- Repair atau dibetulkan dilakukan bisa cedera ditemukan di daerah yang banyak pembuluh darah
- Debridement atau pembersihan dilakukan pada daerah yang sedikit ditemukan pembuluh darah
- Artroskopi rekonstruksi: Dapat dilakukan rekronstruksi pada struktur sendi. Seperti pada rekonstruksi ACL
- Rekonstruksi Ligamen kolateral (LCL)
- Graft didapat dari tendon hamstring, patella, atau achilles.
- Stem cell
- Masih sangat jarang di Indonesia
- Prospek sangat baik diluar negeri. Bahkan pada orang tua yang tulang rawan sudah rusak, dapat kembali seperti baru
Sesi 2 – Low Back Pain in New Normal Era oleh dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT(K)Spine
Pendahuluan:
- Merupakan salah satu masalah paling umum
- 80% populasi paling tidak pernah mengalami nyeri pinggang di hidupnya
Penyebab Nyeri Pinggang
- Tulang belakang
- Struktural: Penyakitnya memang berasal dari tulang belakang dan struktur yang bersangkutan. Berikut adalah list berdasarkan prevalensi ditemukannya:
- Strain dan sprain tulang belakang (70%)
- Degenerasi diskus (10%)
- HNP (4%)
- Fraktur kompresi osteoporosis (4%)
- Stenosis spinal (3%)
- Spondiloistesis (2%)
- Fraktur (<1%)
- Kongenial (<1%)
- Non- Struktural: Penyakit merupakan hasil dari sebab lain seperti infeksi maupun inflamasi sistemik
- Neoplasia
- Infeksi
- Artritis inflamatori
- Struktural: Penyakitnya memang berasal dari tulang belakang dan struktur yang bersangkutan. Berikut adalah list berdasarkan prevalensi ditemukannya:
- Penyebab non- tulang belakang
- Merupakan nyeri radiasi dari organ lain yang dirasakan di punggung
- Rongga pelvis
- Prostatitis
- Endometriosis
- Kista
- Rongga Abdominal
- Organ ginjal
- Nefrolitiasis
- Pyelonefritis
- Absess ginjal
- Organ gastrointestinal
- Pankreatitis
- Kolelitiasis
- Aneurisma aorta
- Organ ginjal
- Rongga pelvis
- Merupakan nyeri radiasi dari organ lain yang dirasakan di punggung
RED FLAGS/Tanda bahaya dari nyeri punggung bawah
- Penurunan berat badan
- Nyeri pada malam hari (tidak hilang saat rebahan)
- Demam
- Riwayat trauma signifikan
- Keluhan neurologis
- Nyeri pada punggung bawah pada anak – anak
Faktor resiko nyeri punggung bawah
- Laki – laki
- Tinggi badan: Semakin tinggi semakin sering nyeri punggung bawah
- Obesitas
- Pola Hidup
- Aktivitas
- Mengangkat beban
- Membungkuk
- Gerak berlebih
- Menggunakan alat dengan getaran
- Duduk lama
Olahraga yang perlu untuk mengurangi nyeri pinggang
- Memperkuat otot core
- Sit up: Harus dilakukan dengan benar. Utamakan sit up setengah (crunch) untuk menghindari aktivasi otot fleksor panggul
- Leg raise terlentang
- Back up
Hernia Nukleus Pulposus
- Pada HNP, nucleus pulposus keluar karena annulus fibrosus yang robek/rusak
- Nucleus pulposus kemudian akan menekan saraf
- Khas dari keluhan HNP adalah nyeri/kesemutan dominan pada tungkai bawah. Yang membedakan dengan nyeri punggun lain: sering terkena sampai bawah lutut.
- Dapat mempengaruhi komponen motorik juga (lumpuh, kelemahan)
- Komponen saraf otonom dapat terpengaruh pada cauda equina syndrome dan merupakan suatu kegawatdaruratan
- Nyeri akan sesuai dengan distribusi saraf
Tatalaksana HNP
- Konservatis (2 – 3 bulan pertama) dicoba terlebih dahulu karena 80% dari HNP dapat hilang gejalanya. Kecuali ada indikasi untuk tindakan darurat seperti kauda ekuina sindrom. Terapi konservatif:
- Medikamentosa
- Fisioterapi
- Akupunktur
- Indikasi operasi:
- Emergensi
- Defisit neurologis progresif
- Gagal terapi konservatif
- Terapi Operatif HNP
- Bila ada emergency: Cauda equina syndrome. Inkontinensia dan saddle anesthesia.
- Emergency di sini lebih karena kerusakan yang irreversible pada saraf otonom. Menurunkan kualitas hidup
- Defisit neurologis yang progresif
- Gagal terapi konservatif: Sekitar 3 bulan terapi konservatif
- Bila ada emergency: Cauda equina syndrome. Inkontinensia dan saddle anesthesia.
- Pemilihan terapi operatif: Pada era pandemik cari yang sebisa mungkin tidak memerlukan rawat inap. “patient in patient out”
- Pain intervension
- Radiofrequency
- SI joint ijection
- Epidural steroid injection
- Epidurolysis
- Selective nerve root block
- Surgery
- Non-Fusion: Tanpa implan. Lebih cepat proses operasi dan perawatanya. Sehingga menjadi pilihan di era pandemi
- Microendoscopic discectomy
- Percutaneous endoscopic lumbal discectomy (PELD)
- Percutaneus laser disc decompression (PLDD)
- Fusion: Dengan implan. Proses operasi dan perawatan lebih lama, menjadi pilihan terakhir terutama di era pandemi
- Minimal invasive surgery transforaminal lumbal interbody fusion (MIS TLIF)
- MIS OLIF
- MIS Pedicle Screw placement
- Non-Fusion: Tanpa implan. Lebih cepat proses operasi dan perawatanya. Sehingga menjadi pilihan di era pandemi
- Pain intervension
Tanya Jawab:
- Apakah boleh membunyikan persendian, terutama persedian pinggang
Bunyi – bunyi sendi itu berasa enak karena saat dibunyikan tubuh mengeluarkan endorphine, sama seperti dikerokin. Tetapi sendi itu seperti engsel pintu, jika terlalu sering dibunyikan bisa membuat “dol” atau kendor.
Maka sebisa mungkin daripada membunyikan sendi lebih baik stretching yang gerakannya tidak tiba – tiba.
Hindari juga membunyikan dengan twisting motion, karena bisa melemahkan annulus fibrosus.
- Pemberian eksentrik exercise pada cedera seperti sprain strain kapan bisa diberikan
Pada sprain atau strain derajat 1 hanya teregang, sehingga tidak perlu ditunda untuk peregangan.
- Apakah tulang patah bisa kembali benar – benar seperti semula.
Bisa. Tulang itu salah satu yang paling baik regenerasinya, ini alasan kenapa bahkan pasien yang patah tulang ke dukun tulang juga tetap bakal nyambung. Tetapi yang jadi masalah apabila ada kesalahan dalam penyamungan tulang tersebut (malunion)
- Seberapa besar prognosis operasi saraf terjepit cervical dengan PELD
Pada operasi umumnya resiko kelumpuhan 2 – 5% berdasar literatur. Resiko ini berbeda tergantung bagian dari spinal cordnya. Spinal cord bagian torakal cenderung lebih “rapuh” dibandingkan dengan saraf di cervical maupun lumbal.
- Apa itu PRP?
Plasma rich Platelet. Dapat disuntikan dimana saja, karena ini berasal dari darah pasien sendiri. Berguna untuk cedera ligamen atau tendon. PRP akan memicu penyembuhan pada jaringan lunak dan tulang.
PRP bukan stem-cell.
Berdasarkan penelitian dapat mengurangi nyeri sampai dengan satu tahun. Hal ini karena PRP dapat mengurangi inflamasi.
Efek samping yang menyertai hanya berupa efek samping penyuntikan.
- Pada trauma spine, apa yang bisa langsung dilakukan. Apakah boleh langsung suntik steroid?
Yang pertama dilakukan yaitu primary survery ATLS (ABCDE). Yang penting adalah periksa gangguan neurologis.
Bagi fraktur tersebut menjadi stabil dan tidak stabil. Contoh paling mudah stabil adalah yang masih bisa bergerak seperti duduk, berdiri, dll
Pemberian steroid dilakukan saat ditemukan defisit neurologis.
Merasa catatan webinar ini bermanfaat? Ingin catatan webinar berikutnya? Komen ya untuk topik apa yang ingin dibuatkan catatannya!
Oh iya, kalian bisa mendapatkan versi pdf catatan ini dengan cara mengklik tombol share di social media kalian serta mengkomen di post ini. Setelah itu, di tab hubungi kami, kirimkan email kalian ke kami dan akan kami kirimkan pdfnya ke email kalian!