4 Biaya Tersembunyi Saat Daftar PPDS

PPDS, terdapat pengeluaran-pengeluaran yang perlu diperhatikan saat mendaftar PPDS. Selain daripada biaya yang diperlukan secara nyata seperti biaya pendaftaran, terdapat biaya-biaya lainnya yang perlu disiapkan. Nah, disini kita akan membahas biaya tersembunyi atau hidden fees saat daftar PPDS.

Baca Juga: Dokter Tidak Akan Tergantikan Dengan Artificial Intelligence

Biaya Tersembunyi #1: Biaya Pendaftaran “Lainnya”

Dalam sebuah proses pendaftaran, biasanya yang akan ditampilkan adalah biaya registrasi pertama kali. Biaya ini mencakup biaya administrasi di awal yang berhubungan dengan berkas-berkas pendaftaran.

Namun, dalam proses pendaftaran, akan ada tahap-tahapan berikutnya seperti psikotes, ujian tertulis di lapangan, dan juga interview. Tergantung dari center yang diikuti serta jenis ujiannya, jangan heran ketika kalian akan mengeluarkan biaya dua sampai tiga juta lebih dari biaya pendaftaran di awal.

Biaya Tersembunyi #2: Tes TOEFL dan Medical Check-Up (MCU)

Lah dok, ini bedanya dengan psikotes diatas apa? Jadi gini, psikotes itu sangat tergantung dari universitas. Ada yang melakukan ini in-house di mana mereka mengadakan tes ini secara independen dan hanya untuk keperluan ujian itu saja. Ada juga yang mempersilahkan para pendaftar menggunakan jasa psikotes manapun selama sudah terakreditasi dan terpercaya lembaganya.

Kalau TOEFL dan MCU, ini agak sedikit ribet. Untuk tes TOEFL, biasanya lembaga yang diperlukan adalah lembaga Institutional Testing Programme (ITP) atau disebut juga TOEFL ITP. Nah, sebenarnya sih untuk TOEFL ITP ini terdapat beberapa universitas yang bekerja sama dengan lembaga tersebut namun kalian harus melihat center mana yang ingin kalian daftar. Universitas Indonesia (UI) hanya menerima TOEFL dari TOEFL ITP UI namun bukan dari universitas lainnya. Sehingga, kalau kalian ingin mencoba di universitas lain, kalian harus mengambil tes TOEFL kembali.

Hal yang sama juga dibutuhkan untuk MCU. For some reasons, setiap center akan mengarahkan MCU ke rumah sakit atau institusi tertentu walaupun enam bulan sebelumnya atau bahkan kurang kita sudah melakukan item pemeriksaan yang sama. Hal ini tentu juga akan menguras biaya dikarenakan pemeriksaan tersebut tidaklah murah.

Biaya Tersembunyi #3: Loss of Income

Ini ga semua tapi terdapat beberapa dokter yang demi mengejar mimpi PPDS berhenti bekerja bahkan tiga sampai enam bulan sebelum mendaftar. Kata kuncinya adalah mendaftar, bukan diterima. Dengan masa depan yang belum jelas tersebut, mereka memberanikan diri tidak mencari gaji kembali demi masa depan yang lebih cerah.

Namun, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi ketika sudah berhenti bekerja dan tidak diterima. Ini lah yang membuat masih banyak dokter yang enggan untuk mencoba menjadi PPDS dan mencari alternatif karir lainnya.

Biaya Tersembunyi #4: Ongkos Travel

Bagi kalian yang seperti gua datang dari luar kota atau bahkan pulau, biaya ongkos travel ini akan sangat terasa. Biaya tiket pulang pergi pesawat Jambi-Jakarta itu bisa dua juta sendiri, untuk sebuah urusan yang terkadang hanya satu dua hari seperti interview dan tes. Belum lagi kita menghitung penginapan kalau perlu mencari tempat terdekat menginap dan bisa saja habis 700 ribu untuk 3 hari dua malam.

Biaya Gocar dan Gojek? Ga usah ditanya. Karena gua pelit untuk menghabiskan masa cuti di RS gue, jadi gua biasanya ke Jakarta Jumat malam dan untuk mencari GoCar itu sangat teramat sulit. Bagi kalian yang pernah tiba di Soekarno Hatta malam-malam pasti tahu apa maksud gue.

Bagaikan lautan api, semua orang menunggu taksi atau Gocar.

Opsinya? Gua mengambil taksi dalam yang pakai fixed rate. Apakah lebih mahal? Sedikit. Ga gila-gila amat. Dari Soetta ke BSD 400 ribu including tol. GoCar? 300 ribu belum tol.

Sehingga, total-total hidden cost ini bisa sangat menguras duit kalian, terutama bagi yang mengulang beberapa kali. Pertimbangkanlah kemampuan finansial kalian, terutama bagi kalian yang sudah berkeluarga.

Bagaimana komentar kalian? Ada pendapat lain mengenai biaya tersembunyi saat nge-daftar PPDS ini? Jangan lupa disampaikan di kolom komentar, follow kami di Instagram di @Koas2Doctor dan dengarkan podcast kami dengan nama Koas2Doctor dimanapun kalian mendengarkan podcast kalian. Otherwise, we will see you guys soon!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDBahasa Indonesia