Rekomendasi Buku Anatomi

Rekomendasi Buku Anatomi Untuk Mahasiswa Baru

Banyak sekali rekomendasi-rekomendasi buku anatomi diluar sana untuk mahasiswa baru.

Bagi anak kedokteran baru, mereka akan dilanda oleh banyak sekali kebingungan. Dari rasa takut untuk memulai sesuatu yang baru hingga hal-hal kecil yang sebenarnya “sepele” setelah kita lewati. Salah satu dari hal sepele ini adalah buku.

Ya, mahasiswa/i kedokteran memiliki imej yang sangat lekat dengan kutu buku. Seolah-olah, kerjaan kita hanya memendam hidung dibawah buku setiap saat. Baik dari makan, mandi, hingga tidur. Sehingga, tidak heran bahwa buku menjadi salah satu hal yang “dipusingkan” oleh mahasiswa/i baru (maba).

Salah satu buku yang paling awal dicari adalah buku anatomi. Mengapa? Selain merupakan salah satu basic science yang perlu dikuasai dengan baik, anatomi merupakan salah satu “epitome” dari medicine bagi orang luar.

Mengetahui seluk-beluk anatomi, menghafalkannya, atau bahkan melihat atlas yang sangat illustratif dan berwarna-warni sudah cukup untuk membuat seorang maba menjadi seorang mahasiswa/i kedokteran sejati.

Namun, dengan banyaknya buku anatomi yang ada diluar sana, ditambah dengan ketidaktahuan dari maba, membuat pilihan buku anatomi menjadi ruwet.

Berikut Rekomendasi Buku Anatomi Bagi Mahasiswa Baru FK:

Sobotta

Sobotta merupakan sebuah buku anatomi yang sangat terkenal di seluruh fakultas kedokteran Indonesia. Mengapa? Karena masih banyak FK yang menganut aliran Bahasa Latin dalam nomenklatur anatominya. And you guess it, Sobotta merupakan salah satu atlas atau textbook yang menggunakan nomenklatur Latin sehingga sangat cocok bagi kalian semua yang fakultasnya masih menggunakan Bahasa Latin. Selain gambarnya yang sangat detail dan menarik, atlas Sobotta diiringi dengan paragraf singkat yang berisi penjelasan berdaging tentang apa yang perlu diingat atau diperhatikan dari struktur anatomi ini.

Gambar 1. Sistem Vena Torakalis (Sobotta)
Gambar 1. Sistem Vena Torakalis (Sobotta)

Netter

Frank H. Netter merupakan seorang dokter ahli bedah yang lahir di Amerika Serikat pada tanggal 25 April 1906. Kemampuannya dalam mengilustrasikan gambar medis tidak perlu diragukan lagi. Legasi illustrasinya sudah ditempa dan dites oleh waktu dan hasil karnya dapat kita nikmati sampai sekarang. Walaupun Netter series memiliki banyak “spin-off”, namun buku anatominya sendiri merupakan sebuah karya yang perlu dikagumi. Walaupun tidak begitu populer di Indonesia karena menggunakan bahasa Inggris dalam nomenklaturnya, Netter memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menggambarkan struktur anatomi sehingga gambarnya unik dan memberikan perspektif baru di dalam dunia anatomi.

Gambar 2. Hipotalamus (Netter)
Gambar 2. Hipotalamus (Netter)

Gray’s Anatomy

Nope, bukan drama ber-season-season itu. Tapi, ini adalah buku anatomi textbook yang sangat mudah dibaca oleh anak FK. Gray’s anatomy memiliki beberapa macam jenis buku seperti atlas dan textbook, ada juga textbook untuk students yang sangat mudah untuk dibaca karena sudah diringkas sedemikian rupa. Ada juga Gray’s anatomy untuk surgeons, advanced (bukunya sangat tebal), dan review book yang merupakan buku yang ditargetkan untuk latihan atau merecall kembali ilmu-ilmu.

Gambar 3. Pericardium (Gray’s Anatomy)
Gambar 3. Pericardium (Gray’s Anatomy)

Yokochi

Buku ini tidak seterkenal buku-buku lainnya. Hal ini dikarenakan Yokochi lebih ditujukan untuk recall dan bukan sebagai guide untuk pembelajaran. Yang membedakan Yokochi dan buku-buku lainnya yang telah disebutkan diatas adalah buku Yokochi menggunakan cadaver sebagai gambarnya. Sehingga, gambar yang ditampilkan sangat realistis dengan gambaran sesungguhnya. Ditambah dengan pointer-pointer yang bertujuan untuk mengetes memori kita, Yokochi merupakan pilihan yang sangat tepat bagi Anda yang ingin mengulang kembali memori anatomi Anda namun karena keterbatasan waktu atau fasilitas, tidak dapat mengunjungi kembali laboratorium anatomi.

P.S: Alternatif dari buku Yokochi yang mirip dalam genre ini adalah McMinn & Abrahams’

Gambar 4. Aspek Lateral dari Tulang Tengkorak (Yokochi)
Gambar 4. Aspek Lateral dari Tulang Tengkorak (Yokochi)

Moore

Buku ini masih sangat underrated dan under-recognized di kalangan mahasiswa FK. Mostly karena buku di fakultas kedokteran sangat berbasis operan dan mayoritas sehingga buku-buku yang tidak dioperkan atau tidak populer akan jarang untuk disentuh. Namun, buku ini merupakan buku yang sangat baik bagi kalian yang ingin menambah ilmu anatomi sedikit lebih banyak (advanced) namun tidak se-advaned Gray Anatomy’s yang sangat tebal itu. Bahasanya yang concise dan cukup mudah untuk dimengerti mempermudah untuk diserap dan dihafalkan. Ilustrasinya juga cukup variatif dan menarik.

Gambar 5. Upper extremity (Moore)
Gambar 5. Upper extremity (Moore)

Sekian untuk rekomendasi buku anatomi dari Koas2Doctor. Bila kami harus merekomendasikan buku anatomi sesuai prioritas, maka urutannya adalah sebagai berikut:

  • Atlas Netter (Alternatif: Atlas Sobotta)
  • Textbook Gray’s Anatomy (Alternatif: Moore)
  • Gray’s Anatomy Review (Alternatif: Yokochi atau McMinn)

Tentu saja ada disclaimer. Rekomendasi ini strictly pure dari Gilbert Sterling Octavius dan tentu saja buku anatomy ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan kalian di instansi masing-masing. Dan sekali lagi, kalian tidak perlu menghabiskan uang untuk memiliki semua buku anatomi ini ataupun bahkan sepeserpun. Kalian bisa meminjamnya di perpustakaan kalian.

Sekian untuk post kali ini. Apabila ada hal-hal yang ingin dibahas, silahkan leave a comment dan jangan lupa untuk subscribe ya!

Baca Juga: Pentingnya Basic Science di Dunia Kedokteran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDBahasa Indonesia